Langsung ke konten utama

5000 Mangrove untuk Indonesia


Tidak seperti 2 hari lalu yang hujan sepanjang hari, sepertinya matahari berpihak pada hari ke 23 di bulan Maret ini. Ditemani matahari pagi teman-teman KOALA berkumpul di kampus PGSD untuk bersiap mengikuti salah satu kegiatan memperingati World Water Day yang diselenggarakan oleh Ikatan HIMA Biologi Indonesia yang penyelenggaraannya dilaksanakan di kampus IAIN WaliSongo Semarang Jawa Tengah.
Teman-teman KOALA tidak dapat hadir lengkap karena beberapa anggotanya ada yang mengikuti Monev Bidik Misi dan ada keperluan pribadi yang tidak dapat ditinggalkan. Berjumlah 7 orang, yakni Titis, Dita (temennya Titis), Tutik, Retno, Intan, Fitia dan Agus kami bersiap menuju ke kampus 1 IAIN Wali Songo. Sesampainya di sana panitia menyambut kami dengan hangat, kami dipersilakan duduk dan diminta untuk sedikit bersabar menunggu kendaraan yang akan membawa kami ke tempat penanaman datang. Setelah 30 menit menunggu akhirnya kendaraan datang, dan membawa kami menuju Pantai Mangunharjo, Tugu, Semarang.
Perjalanan yang ditempuh cukup dekat, hanya berkisar 20 menit sudah sampai. Begitu sampai kami turun dari kendaraan dan menempuh perjalanan kaki sejauh kurang lebih 1,5 km menuju lahan yang akan ditanami mangrove. Kesan pertama ketika kami sampai benar- benar sebuah pemandangan baru, daerah tersebut merupakan daerah pesisir, di mana tatanan rumah- rumah penduduknya kurang tertata rapi, di kanan-kiri jalan terdapat selokan yang kotor sehingga memberi kesan kumuh pada daerah tersebut.
Sepanjang kaki melangkah, mata disuguhi dengan pemandangan seperti sungai, namun airnya keruh berwarna coklat, namun di atasnya berbaris rapi beberapa perahu nelayan, kami sempat melihat ada nelayan yang baru saja panen udang yang ukurannya kecil- kecil.
Sepanjang kaki melangkah pula, kami melihat ada kambing- kambing yang sengaja tidak di ikat oleh pemiliknya sedang merumput di pinggir sungai dan deretan ilalang yang membalut sebelah kiri sungai. Namun sepertinya sungai tersebut merupakan sungai air payau, sebab tempatnya yang tidak terlalu jauh dari pantai membuat air tawar nya bercampur dengan air laut yang asin. Kami harus berhati- hati saat melangkah, sebab jalan yang kami lalui cukup licin, sedikit saja lengah jika jatuh ke kiri akan jatuh ke sungai dan jika jatuh ke kanan akan terjatuh di tambak- tambak para nelayan.
Tak terasa kami sampai pada daerah yang tekstur tanahnya berlumpur, cukup dalam, setinggi betis, sehingga kami harus sekuat tenaga mengangkat kaki untuk melangkah, kemudian kami harus menyeberang sungai selebar 3 meter sedalam paha, belum-belum celana kami sudah basah, tawa kami terus berderai karena menurut kami ini pengalaman yang benar-benar mengesankan.
Upacara pembukaan pun dimulai, peserta di kondisikan, dimulai dengan do’a bersama kemudian mengumandangkan lagu Indonesia Raya dan Mars IKAHIMBI (Ikatan HIMA Biologi Indonesia), setelah itu sambutan dari Ketua Hima Biologi IAIN Walisongo, dilanjutkan dengan Koordinator IKAHIMBI Wilayah Jawa Tengah, dan tokoh masyarakat dan penggiat lingkungan dari desa Mangunharjo.
Setelah sambutan- sambutan tersebut ada beberapa hal yang baru kami ketahui, ternyata semua peserta dari acara penanaman mangrove ini adalah mahasiswa jurusan Biologi dan fungsionaris HIMA, sedangkan yang berasal dari komunitas pecinta alam hanya kami, Koala, dan satu kelompok lagi dari relawan IWC yang anggota nya merupakan “bule- bule”.
 Dari penjelasan tokoh masyarakat yang sekaligus penggiat lingkungan, Bapak Sururi, dijelsakan bahwa mangrove ini merupakan sumbangan dari Cristiano Ronaldo saat Bapak Sururi diundang di Bali beberapa bulan lalu, jumlah seluruh bibit adalah 50.000 bibit, sedangkan yang akan kami tanam sejumlah 5000 bibit. Bapak Surusi juga menjelaskan bahwa penanaman mangrove dimulai oleh beliau beserta mantan rektor UNDIP pada tahun 1997, semenjak itu pembibitan mulai merangkul banyak pihak, salah satu nya Ibu Liliana Tanoesodibjo 5 tahun lalu, dan beberapa mahasiswa dari berbagai kampus. Kemudian Bapak Sururi menjelaskan teknis penanaman, yakni dalam sekali penanaman, 2 buah bibit ditanam di dekat bambu yang telah ditancapkan, kemudian di ikat dengan tali rafia.
Para peserta sepertinya sudah tidak sabar, sehingga upacara pembukaan pun ditutup dan penanaman dimulai. Peserta laki- laki berbaris untuk estafet menyalurkan bibit, sedangkan peserta perempuan mulai memasuki kawasan penanaman. Satu persatu bibit kami tanam, seraya mulut terus berdo’a semoga apa yang kita lakukan ini bisa berguna bagi anak cucu dan bangsa Indonesia kelak, berharap semoga semua mangrove yang kami tanam bisa hidup dan mencegah intrusi laut memasuki wilayah pemukiman penduduk. Tidak terasa, meski di bawah sinar matahari yang begitu terik, meski pakaian yang kami gunakan terbalut lumpur, meski kaki harus selalu berusaha diangkat dari kubangan lumpur, 5000 bibit telah tertanam semua, sepanjang penanaman tidak ada satu senyum pun yang tidak terukir di wajah  seluruh peserta, mungkin inilah salah satu bentuk keikhlasan berbagi meski sederhana. Usai penanaman, peserta berhamburan keluar dari pagar daerah penanaman mangrove dan melangkahkan kaki menuju pantai.
Ternyata ini merupakan langkah kaki terberat kami, berat dalam arti yang sebenarnya, sebab ketinggian lumpur yang mencapai lutut dan tekstur nya yang sangat liat benar- benar harus mengerahkan tenaga untuk sekedar melangkah satu kali, ditambah kami yang terus tertawa membuat badan terasa semakin lemas. Meski hanya berjalan sejauh 100 meter tapi tenaga yang kami kerahkan seperti sedang menaiki puncak gunung. Tibalah kita di pinggir pantai, ombaknya menyambut kedatangan kami, mengguyur pakaian kami, menghanyutkan lumpur- lumpur yang melekat pada pakaian kami. Kemudian upacara penutupan dilangsungkan, dalam upacara penutupan tersebut kami, KOALA diberi kesempatan oleh pembawa acara untuk memperkenalkan diri dan memberikan sepatah dua patah kata. Merupakan kehormatan terbesar bagi kami karena kami mendapatkan kesempatan tersebut.
Saudara Agus, koordinator KOALA maju dan memperkenalkan diri siapa KOALA, kemudian menghaturkan rasa terima kasih dan menantikan kerjasama selanjutnya dalam acara- acara yang lain. Usai Saudara Agus sambutan, acara selanjutnya adalah pelarungan harapan- harapan para pengurus IKAHIMBI yang telah ditulis dan dimasukkan ke dalam botol, lagi- lagi KOALA mendapat kesempatan untuk mewakili peserta untuk melarung, selain Ketua HIMA Biologi IAIN dan Koordinator IKAHIMBI Wilayah Jawa Tengah. Dengan dilarungnya harapan tersebut, semoga segala asa dan cita yang telah kami torehkan dapat terwujud semuanya, kami hanya ingin melakukan apa yang mampu kami lakukan untuk tanah yang kami pijak ini, tanah Indonesia, sebagai bentuk bakti kami.


Ini beberapa aksi "5000 Mangrove untuk Indonesia" kita :D









KOALA, MUDA BERBAKTI TANGGUH !!

-RB

Komentar

  1. Semangat KOALA, kontribusi selanjutnya kita tunggu.
    Muda-mu harus kau isi dengan kontribusi yang berdaya guna....
    Bhakti-mu harus tersalurkan untuk kemajuan masa selanjutnya....
    Tangguh-mu harus mengilhami semangat orang2 di sekitarmu....
    KOALA JAYA

    BalasHapus
  2. Terimakasih, Mas Rahmat atas wejangan ddan dukungannya untuk KOALA.
    Dengan KOALA yang terus belajar semoga lebih JAYA~
    Uyeeee :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prau, dan Ribuan Cerita Kita di Sana

Prau, Ladang Cerita di Bulan ke-4 tahun 2014. Wonosobo, 18-20 April 2014. Semarang, 18 April 2014 . Kegiatan yang sudah jauh-jauh hari direncanakan akhirnya dapat terlaksana juga. Untuk 2 hari ke depan, Kita, KOALA akan mendaki menaklukkan Gunung Prau, salah satu gunung yang terletak di Wonosobo, Jawa Tengah. Pukul 07.00 kami diharuskan untuk sudah sampai di kampus dan berkumpul. Yah namanya juga jam karet, sana-sini, lengkeet~. Kami pun berangkat akhirnya pukul 08.00. Hahaha sudah biasaaah.

ATM 2017 (Ayo Tanam Mangrove) Koala PGSD UNNES

ATM (AYO TANAM MANGROVE)  2017 ….”1 Aksi Untuk Bumi Pertiwi” Salam Lestari..!! Minggu, 5 Oktobe r 2017 This is the last agenda Divisi KSDA (Konservasi Sumber Daya Alam). Agenda tahunan @koalapgsd_unnes, kegiatan ini termasuk agenda terbesar karena menggalang banyak peserta. Kegiatan Tanam Mangrove bertempat di Ds. Mangunharjo Mangkang. Dimulai dengan berkumpulnya peserta di kampus PGSD UNNES Karangayar Ngaliyan Semarang. Yang waww, dari ATM tahun ini ada peserta yang datang dari UNAKI menggunakan taxi. Taklupa saudara jauh PGSD dari Rumpala PGSD unnes Tegal, celeg Adventure komunitas dari Salatiga, Wonosobo, Argapala dari Pekalongan, serta para Pecinta Alam se UNNES, serta dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Setelah peserta sudah berangkat semua, pemberangkatan menggunakan angkutan umum dan sepeda motor. Perjalanan -+ 15 menit menuju lokasi berkumpul. Yaitu di rumah pak Sururi (Koordinator Petani Mangrove Ds. Mangunharjo). Mulai kegiatan dengan Flashmob.. Flas...