Langsung ke konten utama

Ungaran Bersembilan (from Zero to Hero)


Selasa, 24 Juni 2014
Hari ini, dan besok kita akan melakukan perjalanan ke Ungaran. Dalam rangka apa perwakilan KOALA ke Ungaran? Ada urusan apa?
Oke jadi begini, dahulu kala KOALA pernah melakukan pendakian menuju gunung Prau. Dalam pendakian tersebut, kita dibantu oleh teman-teman dari Wonosobo yang sekarang sudah menjadi sedulur-sedulur kita. Nah, mumpung mereka mau menghadiri acara kece KOALA yang bernama Reb-us, mereka sekalian ingin melakukan pendakian ke gunung Ungaran.  Pada kesempatan yang  mulia ini, sekarang giliran kita yang mengantarkan mereka ke gunung Ungaran karena kebetulan anak-anak KOALA sudah melakukan pendakian ke gunung Ungaran. Tapi tidak semuanya ikut, dari Wonsobo ada Pak Ogeh, Harris, dan Owi, kemudian dari KOALA ada Retno, Lu’ul, Intan, Tutik, Ana, dan Candra. Dan dalam pendakian kali ini, kita beri nama From Zero to Hero
15.23 Start From BSB.
BSB lagi BSB lagi. Entah kenapa beberapa trip selalu diawali di BSB, mungkin karena di BSB tempat kita sudah siap segala kebutuhan termasuk bensin dan tinggal cusssssss. Haha, total ada 5 motor dengan salah seorang yang sendiri. Kesian. Dengan berkostum hitam hitam dan hitam (bukan berarti apa-apa lhoh) kita pun berangkat ke Medini. Yaaa, kita memilih jalur Medini-Peromasan lagi (soalnya yang mawar belum pernah  nyoba) :D
16.30 Medini
Akhirnya kita sampai di Medini setelah melewati  bebatuan terjal sepanjang  kira-kira 4km. Mungkin bagi yang mau ke Medini lebih baik motornya jangan matic, soalnya medannya licin..
Sampai di Medini, kita hanya sesaat, parkir, sholat, kemudian lanjut perjalanan ke Peromasan. Perjalanan harus segera kita lakukan karena cuaca yang semakin mendung dan hari yang semakin larut.
17.15 Otw dari Medini
Perjalanan dari Medini ke Peromasan kita sempat salah jalur , tapi kita ngeles bahwa jalur yang ini tadi sudah ditutup, padahal ya kita salah jalur. Hahaha. Hujan semakin deras,  kita memutuskan untuk berhenti sesaat memakai jas hujan. Kita kemudian melanjutkan perjalanan dengan jas hujan melawan hujan yang cukup deras. Di dalam jas hujan itu rasanya seperti di dalam sebuah rumah, aman dan nyaman sekali. Seolah berada di kamar dan berlindung dibalik selimut di kala kedinginan. Jadi walaupun hujan kita tetap menikmati perjalanan dengan hangat. Itu sugesti saya sihh~
18.30 Pos II
Seperti istana tanpa dinding, itulah yang dapat diibaratkan ketika melihat Pos II. Haha lebayy
Kita memutuskan untuk beristirahat sejenak selama 15 menit untuk sekedar minum atau hanya duduk-duduk sambil bercanda hingga memecah tawa.
19.00 Kita akhirnya sampai di Peromasan.
Nah kalau tadi istana tanpa dinding, maka yang ini istana sepenuhnya. :D Sesampainya di Peromasan Ocen membersihkan kaki dan tangan. Segeralah dia memeriksa kaki yang dari tadi cenut-cenut.  Ternyata susuben, gara-gara waktu reboisasi tadi tanpa alas kaki berjalan di semak-semak. Fyi, sebelum ini kita ada acara yang cukup penting, namanya Rebus alias Reboisasi Kampus. Total ada 182 bibit yang kita tanam. Ada beberapa zone buat nanem. Mau tau lebih? Silahkan buka cerita kita khusus tentang Rebus :p
-Back To Peromasan-
Di Peromasan kita memanfaatkan waktu untuk istirahat dengan baik.
Menu dinner kita simple, yaitu mirebus+telur+nasi. Kenapa kita tidak makan menu yang biasa kita makan saat di Peromasan? Soalnya kata Pak Ogeh besok pagi kita ndak perlu bikin mi, katanya lagi sih besok pagi kita mau bikin makanan dari tepung, namanya Dorayaki. Hmmm, kira-kira benarkah akan jadi dorayaki?ataukah Doraemon? Ya pada ati2 aja kalau beneran dorayaki, nanti malah ada yang ngabisin, jadi ujung-ujunge doraeman :p
Well well to the well,
Di bawah ini ada puisi dari seseorang yang ingin sekali melukis agar setiap ceritanya lebih lengkap dan berwarna lagi . Tapi apalah daya, dia belum bisa melukis. Puisi tak berjudul.

Andai aku bisa melukis
Pasti akan kutransformasikan apa yang kulihat, kurasakan , atau sekedar kubayangkan
Ke dalam sebuah lukisan
Terkhusus pada setiap apa tak biasa kulihat
Di setiap langkah dalam perjalananku
Di tempat, waktu, suasana dan orang yang berbeda
Andai aku bisa melukis
Perjalananku pasti lebih sempurna
Walau tanpa kamera
Hanya berbekal buku dan pena
Untuk sekedar mengabadikan apa yang ada
Mesti membutuhkan waktu yang lebih lama
Andai aku bisa melukis
Setiap lembar di bukuku pasti akan lebih berwarna
Bukan hanya sekedar coretan tinta membentuk kata
Namun juga terpampang keadaan di sekitarnya
Andaiiiiii………

PEROMASAN, 24 JUNI 2014
22:00 Bye Peromasan ! On the way puncak
12: 15 Sampai di tempat yang memungkinkan untuk mendirikan tenda.
Malam sampai pagi ini tak sedingin terakhir kali kami ke sini.
Desember lalu kiranya kami ke sini.
Kami “30-an orang” yang melaksanakan diklat untuk angkatan ke II kami selama 3 hari lamanya.
Dan di hari ketiga kami melakukan pendakian ke Puncak
Dingin pagi itu dingin yang sangat menusuk tulang kami
Dingin pagi itu membuat kami menggigil cukup kaku jika hanya berdiam diri.
Hanya beralas dan beratap jas hujan yang kami buat senyaman mungkin sebagai tempat berlindung kami
Usut punya usut, ternyata waktu kita melakukan pendakian bersamaan dengan badai angin.
Badai angin adalah angin yang bertiup tak terarah, dengan waktu yang cepat, hingga membuat suhu menjadi tak tentu…*kalikk
Untunglah untuk kali ini kami tidak dipertemukan dengan badai angin itu sehingga membuat tidur sangat berkualitas. :)
05.00 Kita terbangun dari lelapan tidur kami. Tidak seperti rencana tadi yang katanya mau ke puncak pagi-pagi. Ya mungkin kita terlalu terbuai dengan kenyamanan kami. -_- Kenyamanan sementara . Salah satu hal yang seringkali membuat kita terkena tipu daya. Bagaikan pisau bermata dua. Khususnya dalam sebuah perjuangan. Perjuangan dalam kehidupan, salah sataunya dalam pendakian. Ketika sedang mendaki, seringkali kita menemui tempat-tempat nyaman yang sangat memungkinkan kita tidur dengan nyenyak . Di saat itulah kadangkala kita merasa sudah terlalu nyaman dengan posisi kita saat itu, dan itu membuat kita ragu apakah kita akan sanggup sampai ke puncak ataukah tidak . Padahal kenyamanan itu hanya bersifat sementara, dan mungkin itu bisa dikatakan sebagai  salah satu cobaan / ujian besar dalam pendakian. Maka ketika kamu bertemu dengan keadaan seperti ini, yang hendaknya kamu lakukan adalah berfikir tentang hal-hal  positif, misalnya kamu yakinkan dirimu bahwa kamu bisa kuat sampai ke puncak. Dan lihatlah teman-temanmu yang selalu memberikan semangat untukmu dan memberikan uluran tangannya dalam membantu saat menemui kesulitan :) Percaya kamu pasti bisa ! All is well ~(‘,’)~

Menu sarapan pagi ini banyak sekali :
      a.       Tempe kemul
      b.      Tahu kemul
      c.       Waffer kemul (?)
      d.      Puding pink isi roti tawar porsi big
      e.       Dorayaki
      f.       Bandrek
      g.      Mi kuah sayur kol dan wartel
      h.      Pis-Cok
       i.        Bakwan


Waw, ini adalah pendakian terkenyang yang pernah kita alami . Sampai sisa dan bingung siapa yang akan menghabiskan. Untung ada 2 orang remaja yang tiba-tiba datang dan bilang ” Mas, mbak, logistik kita habis. Boleh minta? ” Langsung saja dengan senang hati kita berbagi makanan.


Jam 09.30 berangkat turun
11.00 sampai Promasan
-Sleep for a while-
Maaf buat Pak Ogeh, Harris dan Owi karna belum sampai puncak.  Maaf banget .
Tapi setidaknya kita yang tidak sampai puncak tidak merusak alam seperti rombongan lain yang sampai puncak tapi membawa ban dan bakar-bakaran di puncak. Kasian kan tanah dan rumput dibawahnya, jadi sulit ditumbuhi tanaman lagi.
12.10 Kita mulai turun ke Peromasan,  di sepanjang perjalanan kita bertemu dengan kupu-kupu yang  beraneka warna dan bermacam jenis. Kebetulan sekali kita bisa melihat ini yang jarang dilihat orang pada umumnya. Oh ya,  semalam waktu perjalanan kita juga bertemu kunang-kunang, cacing-cacing dan hewan melata lain yang keluar dari sarangnya, sehingga berada di tanah-tanah yang kita lalui. Juga ada serangga yang bermata kunang-kunang di kamar mandi. Awalnya dikira kunang-kunang, tetapi ketika di sorot ternyata badannya berwarna hitam, menyerupai ulat yang  besar dan panjang. Mungkin karena ini hari-hari baik untuk para hewan . :D
Finally,
13.30 Mas Owi Sampai di Medini
13.35 Ocen
13.44 Lu’ul, Tutik
13.47 Intan
13.48 Ana, Retno, Pak Ogeh, Ms Harris.
Langsung cus pulang kosss :D
Congrats, and Thanks All :*



- CP -


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

5000 Mangrove untuk Indonesia

Tidak seperti 2 hari lalu yang hujan sepanjang hari, sepertinya matahari berpihak pada hari ke 23 di bulan Maret ini. Ditemani matahari pagi teman-teman KOALA berkumpul di kampus PGSD untuk bersiap mengikuti salah satu kegiatan memperingati World Water Day yang diselenggarakan oleh Ikatan HIMA Biologi Indonesia yang penyelenggaraannya dilaksanakan di kampus IAIN WaliSongo Semarang Jawa Tengah. Teman-teman KOALA tidak dapat hadir lengkap karena beberapa anggotanya ada yang mengikuti Monev Bidik Misi dan ada keperluan pribadi yang tidak dapat ditinggalkan. Berjumlah 7 orang, yakni Titis, Dita (temennya Titis), Tutik, Retno, Intan, Fitia dan Agus kami bersiap menuju ke kampus 1 IAIN Wali Songo. Sesampainya di sana panitia menyambut kami dengan hangat, kami dipersilakan duduk dan diminta untuk sedikit bersabar menunggu kendaraan yang akan membawa kami ke tempat penanaman datang. Setelah 30 menit menunggu akhirnya kendaraan datang, dan membawa kami menuju Pantai Mangunharjo, Tugu, Sem...

Prau, dan Ribuan Cerita Kita di Sana

Prau, Ladang Cerita di Bulan ke-4 tahun 2014. Wonosobo, 18-20 April 2014. Semarang, 18 April 2014 . Kegiatan yang sudah jauh-jauh hari direncanakan akhirnya dapat terlaksana juga. Untuk 2 hari ke depan, Kita, KOALA akan mendaki menaklukkan Gunung Prau, salah satu gunung yang terletak di Wonosobo, Jawa Tengah. Pukul 07.00 kami diharuskan untuk sudah sampai di kampus dan berkumpul. Yah namanya juga jam karet, sana-sini, lengkeet~. Kami pun berangkat akhirnya pukul 08.00. Hahaha sudah biasaaah.

ATM 2017 (Ayo Tanam Mangrove) Koala PGSD UNNES

ATM (AYO TANAM MANGROVE)  2017 ….”1 Aksi Untuk Bumi Pertiwi” Salam Lestari..!! Minggu, 5 Oktobe r 2017 This is the last agenda Divisi KSDA (Konservasi Sumber Daya Alam). Agenda tahunan @koalapgsd_unnes, kegiatan ini termasuk agenda terbesar karena menggalang banyak peserta. Kegiatan Tanam Mangrove bertempat di Ds. Mangunharjo Mangkang. Dimulai dengan berkumpulnya peserta di kampus PGSD UNNES Karangayar Ngaliyan Semarang. Yang waww, dari ATM tahun ini ada peserta yang datang dari UNAKI menggunakan taxi. Taklupa saudara jauh PGSD dari Rumpala PGSD unnes Tegal, celeg Adventure komunitas dari Salatiga, Wonosobo, Argapala dari Pekalongan, serta para Pecinta Alam se UNNES, serta dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Setelah peserta sudah berangkat semua, pemberangkatan menggunakan angkutan umum dan sepeda motor. Perjalanan -+ 15 menit menuju lokasi berkumpul. Yaitu di rumah pak Sururi (Koordinator Petani Mangrove Ds. Mangunharjo). Mulai kegiatan dengan Flashmob.. Flas...