TRILOGI API
Senin
sore (29/09) –Trilogi Api menjadi materi pertama pada latihan bareng yang di
adakan Komunitas Pecinta Alam atau lebih sering disebut Koala PGSD FIP Unnes. Latihan
bersama punggawa Ubaloka Kota Semarang ini dilaksanakan di dua tempat, pertama
di lobi gedung baru, dan praktek pemadaman api di depan auditorium kampus PGSD.
Api
memiliki tiga unsur penting, yaitu bahan bakar, oksigen dan sumber panas. Api
yang berbahaya adalah api yang tidak bisa dikendalikan. Pada kesempatan ini Koala bersama puluhan mahasiswa PGSD lainnya belajar untuk menaklukan api.
Kunci dalam memadamkan api yang tidak
diinginkan adalah ketenangan.
Dengan sikap yang tenang kita dapat menjinakkan api yang berkobar-kobar. Bukan untuk beratraksi, tapi kita juga belajar untuk bekerjasama dalam menghadapi suatu musibah. Banyak mahasiswa yang mencoba untuk melakukannya, meski beberapa sempat merasa ragu, praktek tersebut berjalan dengan sangat mengesankan.
Dengan sikap yang tenang kita dapat menjinakkan api yang berkobar-kobar. Bukan untuk beratraksi, tapi kita juga belajar untuk bekerjasama dalam menghadapi suatu musibah. Banyak mahasiswa yang mencoba untuk melakukannya, meski beberapa sempat merasa ragu, praktek tersebut berjalan dengan sangat mengesankan.
Sempat
menjadi tontonan banyak mahasiswa dan warga yang melintas. Bukan maksud kami
untuk mebuang-buang bahan bakar, bukan maksud kami juga untuk berdemo
bakar-bakaran. Cuma sekedar mensimulsikan menghadapi bencana. Selain itu kami
diberi tips ketika terjebak dalam bencana kebakaran. Banyak korban kebakaran
yang ditemukan mati di dalam kamar mandi. Kamar mandi bukan lah tempat yang
tepat untuk menghadapi kebakaran, tempat yang tepat adalah keluar rumah. Banyak
korban yang terjebak di rumah yang ditralis besi, jadi saran dari pembicara
untuk tidak mentralis semua jendela rumah, bukan berarti kita mau tertimpa
bencana kebakaran, berjaga-jaga tidak ada salahnya bukan?. Di bawah (lantai
atau tanah) lebih banyak trdapat oksigen, jalan merayap disarankan ketika
kebakaran. Api dan manusia sama-sama memerlukan oksigen, sehingga kebanyakan
korban meninggal dikebakaran bukan karena terbakar langsung oleh api, tetapi
karena kehabisan oksigen.
Kegiatan
sore itu ditutup dengan perkenalan Koala dan agenda-agenda koala kedepan.
Komentar
Posting Komentar