Langsung ke konten utama

Seribu Mangrove untuk Masa Depan

Minggu yang dinanti pun kini tiba. Minggu pertama di bulan kesebelas, salah satu program kerja hebat kami. Yap, its time to Mangrove. Buat kalian yang belum tau Mangrove itu apa, Mangrove adalah salah satu jenis tanaman yang hidup di air tawar, yang biasanya ditanam di daerah pesisir pantai. Macam-macam tanaman Mangrove diantaranya Rhizopora sp, bakau, dsb. Manfaat Mangrove ini banyak lho, salah satunya ialah mencegah abrasi yang ditimbulkan oleh air pantai. Jadi, tunggu apa lagi, plants your mangrove now, for save our nature and future…
Acara mangrove kali ini mengusung tema Seribu Mangrove Untuk Masa Depan.  Berlokasi di desa Tambakrejo Semarang (dekat pelabuhan tanjung Emas) ini diadakan oleh KOALA PGSD UNNES yang bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa (HIMA) PGSD UNNES serta diikuti oleh berbagai kalangan, ada yang berasal dari kampus UNNES, yang meliputi LEKMAPALA (Pecinta Alam dari Fakultas Teknik UNNES), Mapala PGSD Tegal, serta ada pula yang berasal dari luar UNNES. Teman-teman Mapala PGSD Tegal ini keren banget, jauh-jauh datang dari Tegal untuk ikut berpartisipasi secara langsung menanam mangrove. Salute! Viva la Mangrova!
Minggu pagi yang cerah, tepatnya tanggal 8 November 2015, belasan motor beriringan  dan 3 angkutan umum menuju tempat tujuan. Suka cita mewarnai pagi itu, terbukti dengan keceriaan mangrover (peserta mangrove) yang sangat bersemangat dalam mengikuti agenda kali ini. Setelah sampai di tempat tujuan, mangrover kemudian berkumpul di TPQ setempat guna tempat transit. Di sini nantinya akan dijelaskan sedikit tentang mangrove serta cara menanamnya.

Setelah acara dibuka, saudari Atina Fitriana, selaku ketua panitia dari acara mangrove ini bersama ketua RT setempat, melakukan simbolisasi sebagai bentuk penanaman mangrove di Tambakrejo.
Mangrover dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama akan menanam mangrove di tempat yang sudah disiapkan, begitu seterusnya hingga kelompok terakhir.
Menanam pun dimulaiiiii \o/
Cara menanam mangrove sangatlah mudah. Pertama-tama, pastikan terlebih dahulu kita sudah berada di hadapan tempat kita akan menanam mangrove. Kemudian, ambil tanaman mangrove yang telah disediakan, dilepaskan dari polybacknya, kemudian kita ambil ajir (bambu/kayu sebagai penopang agar mangrove tidak rubuh/terkulai) yang sudah di sediakan sebelumnya, setelah dibersatukan dengan ajir, diikat menggunakan tali raffia, supaya nantinya mangrove tumbuh dengan baik.
Di sela-sela keriuhan acara, nampaklah salah seorang peserta mangrove terlihat sangat bersemangat pagi itu. Meskipun datang terlambat, ia sudah menyisihkan waktu weekend nya untuk hadir di tengah-tengah kegiatan organisasi yang sangat dicintainya.
Sebut saja N. menanam mangrove bukanlah hal yang asing baginya. Sudah berkali-kali ia kerap mengikuti kegiatan menanam mangrove yang diadakan oleh organisasi di luar kampusnya. N juga merupakan pribadi yang sangat aktif.  Saat itu N ini mengajak beberapa temannya untuk menanam di tempat yang masih kosong. Menuju tengahlah si N ini. Belum sampai tengah, lumpur yang ia pijak kian dalam dan semakin dalam. Kemauan untuk bangkit sangat tinggi, namun apalah daya. Beberapa peserta ada yang tertawa melihat tingkah N yang aneh. Bukannya menanam mangrove malah menanam diri sendiri.
Hey, ini tidak menanam, ya, tapi tertanam.
Akhirnya berkat bantuan teman laki-laki mas mas Lekmapala dan mas Umam, N berhasil diselamatkan dari lumpur diam-diam—menghanyutkannya--Tambakrejo.
Selepas perjalanan menuju tempat istirahat, seorang bapak-bapak menyeletuk,
”Mbak, kok sampe kayak gitu—bajunya kok kotor sampe tinggi banget?”
Dengan santainya N menimpali,
“Yang seperti ini namanya totalitas, Pak. Apaan nanem mangrove kok gak kotor sekalian. Hehe”
Padahal si dia tertanam secara tidak terrencana. Hidup memang kadang seperti itu.
Setelah itu acaranya membersihkan diri. Ada yang cuma cuci tangan dan kaki doang bistu makan, trus kenyang lalu foto-foto, ada yang ganti baju karena baginya lumpur adalah hal yang kotor, ada juga yang foto-foto dulu lengkap dengan kostum berlumpur setelah itu makanannya dibawa pulang, ada juga yang lagi makan lumpur. Eh, kalo yang ini gak ada, adanya makan dengan kondisi berlumpur. Haha
Semoga kegiatan penanaman mangrove ini bisa menjadikan alam lestari, lestari untuk kita lestari untuk masa depan kita.
Salam mangrover,
SERIBU MANGROVE UNTUK MASA DEPAN
Muda, berbakti, tangguh.

-IDR-







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prau, dan Ribuan Cerita Kita di Sana

Prau, Ladang Cerita di Bulan ke-4 tahun 2014. Wonosobo, 18-20 April 2014. Semarang, 18 April 2014 . Kegiatan yang sudah jauh-jauh hari direncanakan akhirnya dapat terlaksana juga. Untuk 2 hari ke depan, Kita, KOALA akan mendaki menaklukkan Gunung Prau, salah satu gunung yang terletak di Wonosobo, Jawa Tengah. Pukul 07.00 kami diharuskan untuk sudah sampai di kampus dan berkumpul. Yah namanya juga jam karet, sana-sini, lengkeet~. Kami pun berangkat akhirnya pukul 08.00. Hahaha sudah biasaaah.

DIKLAT KOALA MUDA ANGKATAN 4

Diklat Koala Angkatan 4 22-24 Januari 2016 Mentari terbit dari timur, menandakan hari telah berganti. Hari ini hari jum’at 22 Januari 2016, hari yang ditunggu-tunggu. Ada apa? Eng ing enggg, hari yang kita tunggu yaitu Diklat Koala Muda Angkatan 4. Diklat kali ini diikuti oleh 17 peserta yang terbagi menjadi 5 kelompok. Kelompok pertama bernama Mahameru, kelompok kedua bernama Rinjani, kelompok 3 bernama Rante Mario, kelompok bernama Binaiya, dan kelompok 5 bernama Carsztenz. Waktu menunjukkan pukul 13.00 WIB, peserta Diklat mulai berdatangan di Asrama Pgsd Unnes. Peserta Diklat datang dengan penuh antusias menyambut Diklat yang akan dilakukan di Promasan dan Gunung Ungaran. Kemudian diadakan apel pemberangkatan yang dipimpin oleh Agus Irwandy. Saat apel pembukaan, salah satu dosen PGSD yang juga perintis KOALA, pak Novi Setyasto memberikan sambutan, motivasi dan ucapan selamat kepada peserta Diklat agar dapat menanamkan jiwa Muda, Berbakti, Tangguh seperti jargon Koala di...

5000 Mangrove untuk Indonesia

Tidak seperti 2 hari lalu yang hujan sepanjang hari, sepertinya matahari berpihak pada hari ke 23 di bulan Maret ini. Ditemani matahari pagi teman-teman KOALA berkumpul di kampus PGSD untuk bersiap mengikuti salah satu kegiatan memperingati World Water Day yang diselenggarakan oleh Ikatan HIMA Biologi Indonesia yang penyelenggaraannya dilaksanakan di kampus IAIN WaliSongo Semarang Jawa Tengah. Teman-teman KOALA tidak dapat hadir lengkap karena beberapa anggotanya ada yang mengikuti Monev Bidik Misi dan ada keperluan pribadi yang tidak dapat ditinggalkan. Berjumlah 7 orang, yakni Titis, Dita (temennya Titis), Tutik, Retno, Intan, Fitia dan Agus kami bersiap menuju ke kampus 1 IAIN Wali Songo. Sesampainya di sana panitia menyambut kami dengan hangat, kami dipersilakan duduk dan diminta untuk sedikit bersabar menunggu kendaraan yang akan membawa kami ke tempat penanaman datang. Setelah 30 menit menunggu akhirnya kendaraan datang, dan membawa kami menuju Pantai Mangunharjo, Tugu, Sem...