Kelompok 1
Seperti
yang kita ketahui masalah sampah adalah masalah yang masih menjadi perbincangan
hangat dan masih sulit untuk diatasi. Contoh yang sangat nyata adalah sampah
yang berada di kampus tercinta kita ini, seperti sampah kembang api pada saat
kegiatan ORMABA yang masih dapat kita lihat di depan gedung kantor dan juga
selokan yang berada di depan kampus masih penuh dengan sampah serta minimnya
tempat sampah yang berada di lingkungan PGSD ini. Terkadang tempat sampah yang
sudah penuh terisi masih belum ada kesadaran untuk mengangkut dan membuangnya
ke penampungan.
Solusinya
adalah kita sebagai generasi konservasi dan juga pemilik kampus ini, berusaha
memberikan contoh dalam hal-hal membuang sampah pada tempatnya dan memungut
sampah yang berada di sekitar kita untuk dimasukkan ke dalam tempatnya.
Ditulis oleh : Disyacitta Neolia firdana,
Farikha Ana Savitri, Mariana Masita, Riski Nurseptiyani
Kelompok 2
Kurangnya
pemahaman masyarakat mengenai pengelolaan sampah. Banyaknya jurang-jurang di
dekat perumahan yang digunakan sebagai tempat pembuangan sampah akhir sehingga
menyebabkan kurangnya keindahan dan kebersihan serta menyebabkan bencana
ataupun penyakit bagi warga sekitar akibat bakteri yang ada di sampah .
Penyuluhan
tentang pengelolaan sampah kepada masyarakat (pengelompokan sampah berdasarkan
jenis sampah) penyediaan tempat sampah (organic dan anorganik). Setelah sampah
terkumpul, sampah organic dapat diolah menjadi pupuk, sedangkan sampah
anorganik di jual ke pengepul untuk dijadikan barang baru (daur ulang).
Ditulis oleh : Putri
Ayuningtyas, Sulistiyono, Rimba, Hendra
Kelompok 3
Dikampus
PGSD, kita tahu bahwa kesadaran mahasiswa untuk membuang sampah pada tempatnya
masih tergolong rendah. Hal itu dapat dilihat dari masih banyaknya sampah yang
berserakan, baik di dalam maupun di luar kelas. Hal tersebut sangat
memprihatinkan karena kita tahu bahwa sampah-sampah dapat menimbulkan masalah
lingkungan dan penyakit. Apalagi di PGSD tanggung jawab kebersihan hanya
dibebankan pada petugas kebersihan padahal petugas kebersihan yang ada tidak
dapat menjangkau semua sudut yang ada di kampus.
Oleh
karena itu, sebagai mahasiswa yang menjunjung tinggi konservasi sudah
seharusnya kita melakukan usaha-usaha konkret seperti ketika melihat sampah,
kita memungutnya dan membuangnya ketempat sampah. Ketika diruang kelas yang
kotor, kita mengajak teman-teman kita untuk membersihkan dan membuang sampah
tersebut ke tempatnya. Karena dimulai dari hal kecil seperti di atas, pastinya
lama-lama akan menjadi budaya sehingga dapat mewujudkan lingkungan yang lebih
bersih dan konservasi.
Ditulis oleh : Juliyanti,
Esti Nurbaeti, Nur Yahya S, Yuni W
Kelompok 4
Gersangnya
kampus Pgsd Ngaliyan Unnes dirasakan oleh semua warga Pgsd Ngaliyan Unnes. Hal
tersebut disebabkan karena sedikitnya pohon dan udara yang panas. itu gersang,
pohonnya sedikit. Sehingga udara di Pgsd itu panas. Salah satu solusinya perlu
adanya penanaman pohon lingkungan Pgsd Ngaliyan Unnes agar lingkungan terlihat
hijau, tidak gersang dimana sesuai dengan sebutan kampus kita yaitu konservasi.
Ditulis
oleh : Hanin Halinda, Indah P T, Sonia P, Tanu Harnum W
Kelompok 5
Permasalahan
yang kerap ditemui di kampus Pgsd Ngaliyan Unnes adalah tentang sampah,
kurangnya kesadaran mahasiswa dalam membuang sampah, perawatan tanaman yang
kurang. Hal tersebut dapat diatasi dengan memulai dari diri sendiri dengan
lebih menumbuhkan tingkat kesadaran diri sendiri terhadap lingkungan yang diterapkan
di kehidupan sehari-hari sehingga dengan begitu orang sekitar kita juga dapat
termotivasi melakukan yang sama.
Dengan
kesadaran yang telah kita miliki masalah-masalah yang ada dapat teratasi satu
persatu, misalnya berkurangnya sampah. Ada tindak lanjut terhadap pohon yng
ditanam, misalnya membuat jadwal menyiram per rombel atau per angkatan, dsb.
Pihak dari kita mengusahakan atau berbicara pada pihak terkait (pengambil
tanah) untuk tidak mengambil tanah secara berlebihan terutama di daerah yang
mendekati pemukiman, menanam pohon-pohon yang kuat di lereng yang rawan
longsor.
Ditulis
oleh : Wahyu Endah Sulistyorini, Amalia A N, Pramesti Liasari, Afriyan Rizka F
A
Kelompok 6
Permasalahan
yang sering terjadi di kampus Pgsd Ngaliyan Unnes adalah kelas yang kotor,
penggunaan sepeda motor walaupun kos dekat, tidak terawatnya pohon yang telah
ditanam, dan sampah yang berserakan di halaman kampus. Solusi yang bias dilakukan
adalah mahasiswa agar lebih sering menjaga kebersihan kelas, mengurangi
penggunaan sepeda motor dengan berjalan kaki, menyirami pohon-pohon yang sudah
ditanam, memungut dan membedakan sampah.
Ditulis
oleh : Leni Safitri, Nurul Dian R, Musiana Ulfah, Atina F
Kelompok 7
Permasalahan
yang ada di Pgsd Ngaliyan Unnes antara lain sampah bertebaran dimana-mana contohnya
disekitar audit, air yang di kamar mandi yang sering habis, kurangnya
pohon-pohon yang ada di Pgsd Ngaliyan Unnes menyebabkan hawa panas, banyak debu
di halaman depan. Solusi yang bias dilakukan adalah dengan menggalakkan buang
sampah tepat pada tempatnya, hemat dalam penggunaan air, sosialisasi dan
melakukan penanaman, mdan menanami halaman kosong dengan rumput hias. angan
lupa sering menghidupkan kran yang ada di kamar mandi
Ditulis
oleh : Anissa Dani K, Diyah Sri W, Nova Dwi L, Noviananda A A
Kelompok 8
Permasalahan
yang sering terjadi di sekitar kampus Pgsd Ngaliyan Unnes adalah banyaknya
warga yang membuang sampah sembarangan, minimnya pepohonan, sampah yang
terkumpul justru dibakar, dan pencemaran lainnya. Solusi yang dapat dilakukan
adalah dengan membuang sampah pada tempatnya, penempatan ttempat sampah yang
lebih strategis, pemaksimalan daur ulang sampah dan berjalan kaki.
Ditulis
oleh : Dodi Damara, Bahtiar, Aisyah Lenni W, Adri F, Febi L
Editor
: APG
Istimewa...
BalasHapusSalam KONSERVASI
BalasHapus