Langsung ke konten utama

Hasil Dari FGD (Forum Grup Discussion) Oprec Koala PGSD #3


Kelompok 1

Seperti yang kita ketahui masalah sampah adalah masalah yang masih menjadi perbincangan hangat dan masih sulit untuk diatasi. Contoh yang sangat nyata adalah sampah yang berada di kampus tercinta kita ini, seperti sampah kembang api pada saat kegiatan ORMABA yang masih dapat kita lihat di depan gedung kantor dan juga selokan yang berada di depan kampus masih penuh dengan sampah serta minimnya tempat sampah yang berada di lingkungan PGSD ini. Terkadang tempat sampah yang sudah penuh terisi masih belum ada kesadaran untuk mengangkut dan membuangnya ke penampungan.
Solusinya adalah kita sebagai generasi konservasi dan juga pemilik kampus ini, berusaha memberikan contoh dalam hal-hal membuang sampah pada tempatnya dan memungut sampah yang berada di sekitar kita untuk dimasukkan ke dalam tempatnya. 

Ditulis oleh : Disyacitta Neolia firdana, Farikha Ana Savitri, Mariana Masita, Riski Nurseptiyani



Kelompok 2

Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pengelolaan sampah. Banyaknya jurang-jurang di dekat perumahan yang digunakan sebagai tempat pembuangan sampah akhir sehingga menyebabkan kurangnya keindahan dan kebersihan serta menyebabkan bencana ataupun penyakit bagi warga sekitar akibat bakteri yang ada di sampah .
Penyuluhan tentang pengelolaan sampah kepada masyarakat (pengelompokan sampah berdasarkan jenis sampah) penyediaan tempat sampah (organic dan anorganik). Setelah sampah terkumpul, sampah organic dapat diolah menjadi pupuk, sedangkan sampah anorganik di jual ke pengepul untuk dijadikan barang baru (daur ulang).

Ditulis oleh : Putri Ayuningtyas, Sulistiyono, Rimba, Hendra



Kelompok 3

Dikampus PGSD, kita tahu bahwa kesadaran mahasiswa untuk membuang sampah pada tempatnya masih tergolong rendah. Hal itu dapat dilihat dari masih banyaknya sampah yang berserakan, baik di dalam maupun di luar kelas. Hal tersebut sangat memprihatinkan karena kita tahu bahwa sampah-sampah dapat menimbulkan masalah lingkungan dan penyakit. Apalagi di PGSD tanggung jawab kebersihan hanya dibebankan pada petugas kebersihan padahal petugas kebersihan yang ada tidak dapat menjangkau semua sudut yang ada di kampus.
Oleh karena itu, sebagai mahasiswa yang menjunjung tinggi konservasi sudah seharusnya kita melakukan usaha-usaha konkret seperti ketika melihat sampah, kita memungutnya dan membuangnya ketempat sampah. Ketika diruang kelas yang kotor, kita mengajak teman-teman kita untuk membersihkan dan membuang sampah tersebut ke tempatnya. Karena dimulai dari hal kecil seperti di atas, pastinya lama-lama akan menjadi budaya sehingga dapat mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan konservasi.

Ditulis oleh : Juliyanti, Esti Nurbaeti, Nur Yahya S, Yuni W


Kelompok 4

Gersangnya kampus Pgsd Ngaliyan Unnes dirasakan oleh semua warga Pgsd Ngaliyan Unnes. Hal tersebut disebabkan karena sedikitnya pohon dan udara yang panas. itu gersang, pohonnya sedikit. Sehingga udara di Pgsd itu panas. Salah satu solusinya perlu adanya penanaman pohon lingkungan Pgsd Ngaliyan Unnes agar lingkungan terlihat hijau, tidak gersang dimana sesuai dengan sebutan kampus kita yaitu konservasi.

Ditulis oleh : Hanin Halinda, Indah P T, Sonia P, Tanu Harnum W  



Kelompok 5

Permasalahan yang kerap ditemui di kampus Pgsd Ngaliyan Unnes adalah tentang sampah, kurangnya kesadaran mahasiswa dalam membuang sampah, perawatan tanaman yang kurang. Hal tersebut dapat diatasi dengan memulai dari diri sendiri dengan lebih menumbuhkan tingkat kesadaran diri sendiri terhadap lingkungan yang diterapkan di kehidupan sehari-hari sehingga dengan begitu orang sekitar kita juga dapat termotivasi melakukan yang sama.  
Dengan kesadaran yang telah kita miliki masalah-masalah yang ada dapat teratasi satu persatu, misalnya berkurangnya sampah. Ada tindak lanjut terhadap pohon yng ditanam, misalnya membuat jadwal menyiram per rombel atau per angkatan, dsb. Pihak dari kita mengusahakan atau berbicara pada pihak terkait (pengambil tanah) untuk tidak mengambil tanah secara berlebihan terutama di daerah yang mendekati pemukiman, menanam pohon-pohon yang kuat di lereng yang rawan longsor.

Ditulis oleh : Wahyu Endah Sulistyorini, Amalia A N, Pramesti Liasari, Afriyan Rizka F A


Kelompok 6

Permasalahan yang sering terjadi di kampus Pgsd Ngaliyan Unnes adalah kelas yang kotor, penggunaan sepeda motor walaupun kos dekat, tidak terawatnya pohon yang telah ditanam, dan sampah yang berserakan di halaman kampus. Solusi yang bias dilakukan adalah mahasiswa agar lebih sering menjaga kebersihan kelas, mengurangi penggunaan sepeda motor dengan berjalan kaki, menyirami pohon-pohon yang sudah ditanam, memungut dan membedakan sampah.

Ditulis oleh : Leni Safitri, Nurul Dian R, Musiana Ulfah, Atina F

Kelompok 7

Permasalahan yang ada di Pgsd Ngaliyan Unnes antara lain sampah bertebaran dimana-mana contohnya disekitar audit, air yang di kamar mandi yang sering habis, kurangnya pohon-pohon yang ada di Pgsd Ngaliyan Unnes menyebabkan hawa panas, banyak debu di halaman depan. Solusi yang bias dilakukan adalah dengan menggalakkan buang sampah tepat pada tempatnya, hemat dalam penggunaan air, sosialisasi dan melakukan penanaman, mdan menanami halaman kosong dengan rumput hias. angan lupa sering menghidupkan kran yang ada di kamar mandi
Ditulis oleh : Anissa Dani K, Diyah Sri W, Nova Dwi L, Noviananda A A

Kelompok 8

Permasalahan yang sering terjadi di sekitar kampus Pgsd Ngaliyan Unnes adalah banyaknya warga yang membuang sampah sembarangan, minimnya pepohonan, sampah yang terkumpul justru dibakar, dan pencemaran lainnya. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan membuang sampah pada tempatnya, penempatan ttempat sampah yang lebih strategis, pemaksimalan daur ulang sampah dan berjalan kaki.

Ditulis oleh : Dodi Damara, Bahtiar, Aisyah Lenni W, Adri F, Febi L


Editor : APG








Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

5000 Mangrove untuk Indonesia

Tidak seperti 2 hari lalu yang hujan sepanjang hari, sepertinya matahari berpihak pada hari ke 23 di bulan Maret ini. Ditemani matahari pagi teman-teman KOALA berkumpul di kampus PGSD untuk bersiap mengikuti salah satu kegiatan memperingati World Water Day yang diselenggarakan oleh Ikatan HIMA Biologi Indonesia yang penyelenggaraannya dilaksanakan di kampus IAIN WaliSongo Semarang Jawa Tengah. Teman-teman KOALA tidak dapat hadir lengkap karena beberapa anggotanya ada yang mengikuti Monev Bidik Misi dan ada keperluan pribadi yang tidak dapat ditinggalkan. Berjumlah 7 orang, yakni Titis, Dita (temennya Titis), Tutik, Retno, Intan, Fitia dan Agus kami bersiap menuju ke kampus 1 IAIN Wali Songo. Sesampainya di sana panitia menyambut kami dengan hangat, kami dipersilakan duduk dan diminta untuk sedikit bersabar menunggu kendaraan yang akan membawa kami ke tempat penanaman datang. Setelah 30 menit menunggu akhirnya kendaraan datang, dan membawa kami menuju Pantai Mangunharjo, Tugu, Sem...

Prau, dan Ribuan Cerita Kita di Sana

Prau, Ladang Cerita di Bulan ke-4 tahun 2014. Wonosobo, 18-20 April 2014. Semarang, 18 April 2014 . Kegiatan yang sudah jauh-jauh hari direncanakan akhirnya dapat terlaksana juga. Untuk 2 hari ke depan, Kita, KOALA akan mendaki menaklukkan Gunung Prau, salah satu gunung yang terletak di Wonosobo, Jawa Tengah. Pukul 07.00 kami diharuskan untuk sudah sampai di kampus dan berkumpul. Yah namanya juga jam karet, sana-sini, lengkeet~. Kami pun berangkat akhirnya pukul 08.00. Hahaha sudah biasaaah.

ATM 2017 (Ayo Tanam Mangrove) Koala PGSD UNNES

ATM (AYO TANAM MANGROVE)  2017 ….”1 Aksi Untuk Bumi Pertiwi” Salam Lestari..!! Minggu, 5 Oktobe r 2017 This is the last agenda Divisi KSDA (Konservasi Sumber Daya Alam). Agenda tahunan @koalapgsd_unnes, kegiatan ini termasuk agenda terbesar karena menggalang banyak peserta. Kegiatan Tanam Mangrove bertempat di Ds. Mangunharjo Mangkang. Dimulai dengan berkumpulnya peserta di kampus PGSD UNNES Karangayar Ngaliyan Semarang. Yang waww, dari ATM tahun ini ada peserta yang datang dari UNAKI menggunakan taxi. Taklupa saudara jauh PGSD dari Rumpala PGSD unnes Tegal, celeg Adventure komunitas dari Salatiga, Wonosobo, Argapala dari Pekalongan, serta para Pecinta Alam se UNNES, serta dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Setelah peserta sudah berangkat semua, pemberangkatan menggunakan angkutan umum dan sepeda motor. Perjalanan -+ 15 menit menuju lokasi berkumpul. Yaitu di rumah pak Sururi (Koordinator Petani Mangrove Ds. Mangunharjo). Mulai kegiatan dengan Flashmob.. Flas...