Langsung ke konten utama

Kampanye Simpatik di Tugu Muda

Semarang, 29 Maret 2014.
Hari ini merupakan agenda dari KeSEMat yang ketiga, yakni Kampanye Simpatik yang bertempat di Tugu Muda, Semarang. Karena setahu kita, kampanye merupakan salah satu bentuk orasi, menyuarakan, yang dilakukan untuk menarik simpati masyarakat. Tapi kali ini, Kampanye Simpatik yang kami lakukan bersama dengan KeSEMat dari UNDIP (Universitas Diponegoro) ini mengajak dan menghimbau teman-teman dan masyarakat luas agar tingkat kepedulian akan lingkungan bertambah.
Kita lihat, baru-baru ini, pohon-pohon yang berada di kawasan Krapyak, tepatnya di jalan raya depan Pengadilan, diadakan penebangan guna pelebaran jalan. Dampak positifnya adalah jalan lebih lebar (mungkin) kemacetan akan teratasi. Bisa saja beberapa tahun ke depan, pengadilan pun dibongkar guna pelebaran jalan (pula). Untuk dampak negatif jangan ditanya lagi. Keadaan akan semakin panas. Yang biasanya ketika siang hari bisa digunakan untuk berteduh kini tak ada tempat lagi untuk ngadem guna menunggu macet. Selain itu, juga menghilangkan lapangan pekerjaan bagi bapak-bapak penjual sarung tangan, masker, dan kacamata yang ada di sekitar situ. Dan lagi, pohon-pohon yang ditebang juga bisa mengakibatkan kurangnya produksi oksigen. Jadi, #StopTebangPohon
Kembali pada topik di atas. Kampanye Simpatik kali ini dimulai pukul 07.00 WIB. Kami berenam volunteer Koala, Agus, Nizam, Ana, Kurnia, Willy, dan Rahma berangkat dari kampus pukul 07.30. Kami langsung menuju parkiran Lawang Sewu. Setelah pendokumentasian sebentar, kami melihat teman-teman dari KeSEMat yang sudah ada di TKP, hanya saja, jumlahnya masih sedikit.
“Wah, kita kegasikan ini” Celetuk wanita yang berkerudung hijau.
“Wah, iya” Wanita yang berjilbab pink menimpali.
Lalu dengan PD nya, kami berenam menuju TKP  tanpa konfirmasi dengan pihak panitia. Selang beberapa saat kemudian kami dihampiri oleh mas-mas panitia.
“Maaf, mas-mas dan mbak-mbaknya ini yang ikut Mangres?” tanya mas nya
“Iya, mas.” Jawab kita serempak.
“Oh iya, mas-mas dan mbak-mbak nya bisa berkumpul di belakang museum ini. Sudah banyak yang berkumpul tadi” Jelas masnya.
Ngene iki kegasikan? Hehehe hehehe
Lalu kita diantar sama mas-mas panitia itu tadi ke tempat briefing. Dan di sana, sudah banyak peserta (KeMANGTEER) yang berkumpul di sana. Sebagai pihak yang terlambat, kita merasa menyesal.
Setelah briefing, kita diajak bersama-sama menuju TKP. Dalam kampanye kali ini, ada 2 orang teman panitia yang menggunakan kostum Cosplay. Ada mbak-mbak yang menjadi pohon, dan ada mbak-mbak satunya lagi yang berperan sebagi tanda memperingati hari Air Sedunia.
Acara yang pertama adalah pembagian kelompok. Dengan dibagi menjadi 2 kelompok, pembagian kelompok satu mendapatkan tempat di traffic light Tugu Muda sisi timur, sedangkan kelompok yang satunya mendapatkan bagian di Itraffic light sisi barat. Di traffic light ini, kita membagi-bagikan stiker, himbauan, ajakan, untuk SAVE MANGROVE.
Dengan semangat yang luar biasa, kita teriakkan dengan lantang “SAVE MANGROVE! SAVE MANGROVE!!”
Dan pembagian stiker saat lampu merah berlangsung.
Setelah kurang lebih 30 menit lamanya, dengan berpeluh keringat dan rasa dahaga yang melanda, tak kami hiraukan. Hanya ada semangat yang menggebu dan senang yang luar biasa saat itu.
Memang benar, melakukan kebaikan sekecil apapun bisa mendatangkan kebahagiaan. Jangan pernah lelah untuk menebar kebaikan!
Semangat Mangrover!!!
Setelah acara usai, dilanjutkan dengan acara flashmob. Jeng jeng jeng ♫♫♫♫♫
Memang tidak sia-sia kita berlatih untuk mengikuti flashmob ini. Acara berlangsung sangat meriah dan menyenangkan.
Acara ditutup dengan foto bersama kawan-kawan KeSEMat dan teman-teman KeMANGTEER.
Luar biasa!











IDR-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prau, dan Ribuan Cerita Kita di Sana

Prau, Ladang Cerita di Bulan ke-4 tahun 2014. Wonosobo, 18-20 April 2014. Semarang, 18 April 2014 . Kegiatan yang sudah jauh-jauh hari direncanakan akhirnya dapat terlaksana juga. Untuk 2 hari ke depan, Kita, KOALA akan mendaki menaklukkan Gunung Prau, salah satu gunung yang terletak di Wonosobo, Jawa Tengah. Pukul 07.00 kami diharuskan untuk sudah sampai di kampus dan berkumpul. Yah namanya juga jam karet, sana-sini, lengkeet~. Kami pun berangkat akhirnya pukul 08.00. Hahaha sudah biasaaah.

DIKLAT KOALA MUDA ANGKATAN 4

Diklat Koala Angkatan 4 22-24 Januari 2016 Mentari terbit dari timur, menandakan hari telah berganti. Hari ini hari jum’at 22 Januari 2016, hari yang ditunggu-tunggu. Ada apa? Eng ing enggg, hari yang kita tunggu yaitu Diklat Koala Muda Angkatan 4. Diklat kali ini diikuti oleh 17 peserta yang terbagi menjadi 5 kelompok. Kelompok pertama bernama Mahameru, kelompok kedua bernama Rinjani, kelompok 3 bernama Rante Mario, kelompok bernama Binaiya, dan kelompok 5 bernama Carsztenz. Waktu menunjukkan pukul 13.00 WIB, peserta Diklat mulai berdatangan di Asrama Pgsd Unnes. Peserta Diklat datang dengan penuh antusias menyambut Diklat yang akan dilakukan di Promasan dan Gunung Ungaran. Kemudian diadakan apel pemberangkatan yang dipimpin oleh Agus Irwandy. Saat apel pembukaan, salah satu dosen PGSD yang juga perintis KOALA, pak Novi Setyasto memberikan sambutan, motivasi dan ucapan selamat kepada peserta Diklat agar dapat menanamkan jiwa Muda, Berbakti, Tangguh seperti jargon Koala di...

5000 Mangrove untuk Indonesia

Tidak seperti 2 hari lalu yang hujan sepanjang hari, sepertinya matahari berpihak pada hari ke 23 di bulan Maret ini. Ditemani matahari pagi teman-teman KOALA berkumpul di kampus PGSD untuk bersiap mengikuti salah satu kegiatan memperingati World Water Day yang diselenggarakan oleh Ikatan HIMA Biologi Indonesia yang penyelenggaraannya dilaksanakan di kampus IAIN WaliSongo Semarang Jawa Tengah. Teman-teman KOALA tidak dapat hadir lengkap karena beberapa anggotanya ada yang mengikuti Monev Bidik Misi dan ada keperluan pribadi yang tidak dapat ditinggalkan. Berjumlah 7 orang, yakni Titis, Dita (temennya Titis), Tutik, Retno, Intan, Fitia dan Agus kami bersiap menuju ke kampus 1 IAIN Wali Songo. Sesampainya di sana panitia menyambut kami dengan hangat, kami dipersilakan duduk dan diminta untuk sedikit bersabar menunggu kendaraan yang akan membawa kami ke tempat penanaman datang. Setelah 30 menit menunggu akhirnya kendaraan datang, dan membawa kami menuju Pantai Mangunharjo, Tugu, Sem...